Minggu, 12 Maret 2017

TEORI KECERDASAN GANDA DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN


Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences) merupakan teori yang dicetuskan oleh Howard Gardner. Pada dasarnya, teori ini menggabungkan antara potensi-potensi otak kanan dan otak kiri sehingga potensi-potensi tersebut dapat berjalan optimal. Terdapat  sembilan jenis kecerdasan dalam tingkat yang berbeda-beda. Kesembilan jenis kecerdasan itu memiliki komponen inti dan ciri-ciri. Berikut kesembilan jenis kecerdasan menurut Gardner:

1. Verbal/Linguistic Intelligence : kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan membaca, menulis, berbicara, dan berkomunikasi.
2. Logical/mathematical Intelligence : kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan bilangan
dan logika secara efektif. Anak yang memiliki intelegensi matematis- logis menonjol, dapat dengan mudah melakukan tugas memikirkan sistem-sistem yang abstrak, seperti matematika dan
mudah belajar berhitung, kalkulus, dan bermain dengan angka.
3. Visual/Spatial Intelligence  kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, seperti dimiliki para pemburu, arsitek, navigator, dan dekorator. Juga kepekaan terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk, dan ruang.
4. Bodily/kinesthetic Intelligences : kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti ada pada aktor,
atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah.
5. Musical/Rhythmic Intelligence : kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan,
dan menikmati bentu-bentuk musik dan suara. Termasuk kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi, kemampuan memainkan alat musik, kemampuan menyanyi, mencipta lagu, dan kemampuan menikmati lagu, musik, dan nyanyian
6. Interpersonal Intelligence : kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap
perasaan, intensi, motivasi, watak, temperamen orang lain. Kemampuan untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang.
7. Intrapersonal Intelligence : kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan diri.
8. Naturalist Intelligence : kemampuan untuk dapat mengerti flora dan fauna
dengan baik. Kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan menggunakan kemampuan itu secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
9. Existencial intelligence : kemampuan menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia.

Poin-poin Kunci dalam Teori MI
Menurut teori multiple intelligences, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
(1) Setiap orang memiliki kedelapan kecerdasan, hanya saja profil tiap orang mungkin berbeda. Ada yang tinggi pada semua jenis kecerdasan ada pula yang hanya rata-rata dan tinggi pada dua atau tiga jenis kecerdasan.
(2) Orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada tingkat penguasaan yang memadai; Kecerdasan dapat distimulasi, dikembangkan sampai batas tertinggi melalui pengayaan, dukungan yang baik, dan pengajaran.
(3) Kecerdasan-kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang kompleks. Dalam aktivitas sehari-hari, kecerdasan saling berkaitan dalam satu rangkain : menendang bola (kinestetik), orientasi diri di lapangan (spasial), mengajukan protes ke wasit (linguistik dan interpersonal)
(4) Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori
Seseorang yang cerdas linguistik mungkin tidak pandai menulis, tetapi pandai bercerita dan berbicara secara memukau.

Penerapan teori kecerdasan ganda dalam pembelajaran
-Pendidik perlu membantu tumbuh kembang anak dalam berbagai rencana, pelaksanaan, dan evaluasi program yang memberi wadah bagi perkembangan semua jenis kecerdasan mereka.
-Pendidik lebih arif dan mampu menghargai serta memfasilitasi perkembangan anak.
-Pendidik memiliki andil besar untuk membantu perkembangan inteligensi peserta didik.
-Setiap siswa memiliki inteligensi yang mungkin berbeda, sehingga siswa akan lebih mudah memahami pelajaran jika materinya disajikan sesuai dengan inteligensi yang menonjol dalam diri siswa. Misalnya, bila siswa menonjol dalam inteligensi musikal, ia akan mudah memahami mata pelajaran tertentu, misalnya biologi, jika dijelaskan dengan memasukkan unsur musik ke dalamnya. Jika siswa menonjol dalam inteligensi visual, ia akan lebih mudah menangkap pelajaran jika dijelaskan menggunakan bermacam-macam bentuk yang dapat diamati. Oleh karena inteligensi siswa di kelas beragam, maka guru dalam bidang studi apapun perlu memasukkan dan mengolah materi yang akan diajarkan sesuai dengan inteligensi siswa-siswa tersebut.
-Setiap guru mencoba mengenali inteligensi apa saja yang dimiliki anak didiknya
-Guru yang menonjol dalam inteligensi linguistik akan senang mengajar dengan menggunakan
model inteligensi itu, seperti berceramah, bercerita panjang lebar, dengan puisi, membaca, dan sebagainya. Guru yang inteligensi matematis logisnya menonjol akan lebih senang mengajar dengan menekankan cara pendekatan matematis-logis; secara sistematis, dengan skema, bagan, rumus, dan sebagainya. Guru tersebut jarang mengajar dengan menggunakan inteligensi kinestetik, interpersonal, ruang-visual, natural, atau lainnya, yang mungkin lebih cocok untuk siswa. Akibatnya, siswa yang tidak memiliki inteligensi sama dengan yang digunakan guru, kurang merasa terbantu secara baik dalam belajarnya. Bahkan bisa jadi siswa tersebut merasa tidak diajar apapun, karena guru mengajar dengan pendekatan yang cocok untuk dirinya sendiri.
-Pembelajaran disekolah saat ini cenderung menyeragamkan siswa sehingga siswa sulit mengembangkan potensi dirinya.
-Kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa antara lain kemampuan lisnguistik, mathematic, sosial sience, dan natural sience, akan tetapi, kemampuan yang lain juga harus dieksplorasi demi kemajuan siswa.

Kelebihan Teori Kecerdasan Ganda
-Teori ini mampu mengeksplorasi semua kecerdasan manusia baik potensi yang ada dalam otak kiri dan kanan.
-Teori kecerdasan ganda mempunyai delapan komponen yang masing-masing dapat dioptimalkan melalui latihan.

Kelemahan Teori Kecerdasan Ganda
Teori Kecerdasan Ganda kurang memperhatikan moral. Padahal, moral merupakan aspek penting selain kecerdasan otak. Banyak kasus membuktikan bahwa kecerdasan otak yang tanpa diimbangi dengan kecerdasan moral hasilnya akan kurang baik.


0 komentar:

Posting Komentar

 
- Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template