-PAKEM merupakan
akronim dari Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Siswa belajar
artinya melakukan kegiatan untuk mengembangkan perilaku (penalaran,
keterampilan, dan sikap), mengorganisasikan pengalaman, dan menemukan
teknik-teknik pemecahan masalah. Semua itu harus dialami sendiri, dengan kata
lain harus aktif, dinamis, kreatif, sehingga yang dipelajari menyatu dengan
dirinya dan dimilikinya sebagai bekal
hidup.
-Pembelajaran aktif
berarti pembelajaran perlu mengaktifkan semua siswa dan guru, baik secara
fisik (termasuk segenap indera), mental, emosional, bahkan moral dan spiritual.
Guru harus menciptakan suasana sehingga siswa aktif bertanya, membangun
gagasan, melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga
belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuan.
-Pembelajaran yang kreatif mempunyai
makna tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan acuan kurikulum, karena
kurikulum sekedar dokumen dan rencana, maka perlu dikritisi, perlu dikembanhkan
secara kreatif. Dengan demikian ada kreativitas pengembangan kompetensi dasar
dan juga ada kreativitas dalam pelaksanaannya di kelas termasuk pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar. Kreatif juga dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa dan tipe gaya belajar siswa.
-Pembelajaran dikatakan efektif jika
mencapai sasaran atau mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Disamping itu banyak pengalaman dan hal yang “didapat” siswa, bahkan guru pun
pada setiap kegiatan pembelajaran mendapatkan “pengalaman baru” sebagai hasil
interaksi dua arah dengan siswanya.. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran,
pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi atau refleksi yang
dilakukan oleh guru dan siswa yang didukung oleh data catatan guru. Hal ini
sejalan dengan kebijakan tentang penilaian berbasis kelas atau penilaian
otentik yang lebih menekankan pada penilaian proses selain penilaian hasil
belajar.
-Pembelajaran yang menyenangkan harus
dimaknai secara luas, bukan hanya berarti siswa belajar selalu diselingi banyak
lelucon, banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah. Pembelajaran yang
menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati oleh siswa, Siswa merasa
nyaman, aman, dan mengasyikkan. Mengasyikkan mengandung unsur inner
motivation yaitu dorongan untuk selalu ingin tahu dan berusaha mencari
tahu. Selain itu pembelajaran perlu memberikan tantangan kepada siswa untuk
berpikir, mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan
mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal. Dengan demikian
diharapkan kela siswa menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri,
menjadi dirinya sendiri, dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa
kebersamaan.
Ada empat katagori yang perlu diketahui oleh seorang guru
yang baik terkait dengan motivasi “mengapa siswa belajar”, yaitu (1)
motivasi intrinsik (siswa belajar karena tertarik dengan tugas-tugas yang
diberikan), (2) motivasi instrumental (siswa belajar karena akan menerima
konsekuensi: reward atau punishment), (3) motivasi sosial (siswa belajar karena
ide dan gagasannya ingin dihargai), dan (4) motivasi prestasi (siswa belajar
karena ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dia mampu melakukan tugas yang
diberikan oleh gurunya).
-Prinsip-prinsip belajar dengan pendekatan pakem, siswa aktif menurut Hermawan (2001:4) tampak dalam 4 dimensi, yakni :
1. Yang tampak pada dimensi subjek didik antara lain (1) adanya keberanian menyatakan pendapat, pikiran, perasaan, keinginan, dan keberanian berpartisipasi, (2) adanya usaha dan kreativitas, rasa lapang, dan bebas melakukan sesuatu.
2. Yang tampak pada dimensi guru antara lain (1) adanya usaha membina dan mendorong subjek didik dalam meningkatkan kegairahan dan partisipasi siswa aktif, (2) kemampuan menjalankan fungsi dan peranan guru sebagai inovator dan motivator, (3) pemberian kesempatan kepada para siswa yang pada hakikatnya memiliki perbedaan individual, (4) kemampuan menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar serta pendekatan multimedia.
3. Yang tampak pada dimensi program, antara lain (1) tujuan instruksional dan konsep serta kemampuan subjek didik, (2) program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep maupun aktivitas subjek didik, (3) program yang tidak kaku dalam penentuan metode dan media yang mudah dipahami.
4. Yang tampak pada dimensi situasi belajar-mengajar, antara lain (1) situasi belajar-mengajar yang menimbulkan interaksi sosial dan komunikasi guru-murid menjadi hangat dan menyenangkan, (2) adanya kegairahan dan kegembiraan belajar dari subjek didik.
-Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM menurut Sudrajat (2009) sebagai
berikut:
a). Memahami
sifat yang dimiliki anak
b). Mengenal
anak secara perorangan
c).Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d). Mengembangkan keterampilan berpikir
kritis, kreatif,danketerampilan memecahkan masalah
e). Mengembangkan ruang kelas sebagai
lingkungan belajar yang menarik
f). Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
g).Memberikan umpan balik yang baik
untuk meningkatkan kegiatan belajar
-Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta
didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik
&guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya
bagi peserta didik.
-Kelebihan model PAKEM
a. Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan
kecakapan hidup
b. Dalam pakem siswa belajar bekerja
sama
c. Pakem mendorong siswa menghasilkan
karya kreatif
d. Pakem mendorong siswa untuk terus
maju mencapai sukses
e. Pakem menghargai potensi semua siswa
f. Program untuk meningkatkat pakem
disekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya
-Kekurangan/kelemahan model PAKEM
a. Perbedaan individual siswa belum
diperhatikan termasuk laki-laki /
perempuan, pintar/kurang pintar, social,
ekonomi tinggi/rendah
b. Pembelajaran belum membelajarkan
kecakapan hidup
c. Pengelompokan siswa masih dari segi
pengaturan tempat
duduk,kegiatan yang dilakukan siswa
sering kali belum mencerminkan
belajar kooperatif yang benar
d. Guru belum memperoleh kesempatan
menyaksikan pembelajaran
pakem yang baik
e. Pajangan sering menampilkan hasil
kerja siswa yang cenderung
seragam
f. Pembelajaran masih sering berupa
pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang sebagian besar pertanyaanya bersifat
tertutup
-Metode yang digunakan
dalam Model Pembelajaran PAKEM
-Metode diskusi
-Metode tanya jawab
-Metode kerja kelompok
-Metode karyawisata
-Metode Sosiodrama
-PAKEM merupakan
akronim dari Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Siswa belajar
artinya melakukan kegiatan untuk mengembangkan perilaku (penalaran,
keterampilan, dan sikap), mengorganisasikan pengalaman, dan menemukan
teknik-teknik pemecahan masalah. Semua itu harus dialami sendiri, dengan kata
lain harus aktif, dinamis, kreatif, sehingga yang dipelajari menyatu dengan
dirinya dan dimilikinya sebagai bekal
hidup.
-Pembelajaran aktif
berarti pembelajaran perlu mengaktifkan semua siswa dan guru, baik secara
fisik (termasuk segenap indera), mental, emosional, bahkan moral dan spiritual.
Guru harus menciptakan suasana sehingga siswa aktif bertanya, membangun
gagasan, melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga
belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuan.
-Pembelajaran yang kreatif mempunyai
makna tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan acuan kurikulum, karena
kurikulum sekedar dokumen dan rencana, maka perlu dikritisi, perlu dikembanhkan
secara kreatif. Dengan demikian ada kreativitas pengembangan kompetensi dasar
dan juga ada kreativitas dalam pelaksanaannya di kelas termasuk pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar. Kreatif juga dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa dan tipe gaya belajar siswa.
-Pembelajaran dikatakan efektif jika
mencapai sasaran atau mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Disamping itu banyak pengalaman dan hal yang “didapat” siswa, bahkan guru pun
pada setiap kegiatan pembelajaran mendapatkan “pengalaman baru” sebagai hasil
interaksi dua arah dengan siswanya.. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran,
pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi atau refleksi yang
dilakukan oleh guru dan siswa yang didukung oleh data catatan guru. Hal ini
sejalan dengan kebijakan tentang penilaian berbasis kelas atau penilaian
otentik yang lebih menekankan pada penilaian proses selain penilaian hasil
belajar.
-Pembelajaran yang menyenangkan harus
dimaknai secara luas, bukan hanya berarti siswa belajar selalu diselingi banyak
lelucon, banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah. Pembelajaran yang
menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati oleh siswa, Siswa merasa
nyaman, aman, dan mengasyikkan. Mengasyikkan mengandung unsur inner
motivation yaitu dorongan untuk selalu ingin tahu dan berusaha mencari
tahu. Selain itu pembelajaran perlu memberikan tantangan kepada siswa untuk
berpikir, mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan
mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal. Dengan demikian
diharapkan kela siswa menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri,
menjadi dirinya sendiri, dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa
kebersamaan.
Ada empat katagori yang perlu diketahui oleh seorang guru
yang baik terkait dengan motivasi “mengapa siswa belajar”, yaitu (1)
motivasi intrinsik (siswa belajar karena tertarik dengan tugas-tugas yang
diberikan), (2) motivasi instrumental (siswa belajar karena akan menerima
konsekuensi: reward atau punishment), (3) motivasi sosial (siswa belajar karena
ide dan gagasannya ingin dihargai), dan (4) motivasi prestasi (siswa belajar
karena ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dia mampu melakukan tugas yang
diberikan oleh gurunya).
-Prinsip-prinsip belajar dengan pendekatan pakem, siswa aktif menurut Hermawan (2001:4) tampak dalam 4 dimensi, yakni :
1. Yang tampak pada dimensi subjek didik antara lain (1) adanya keberanian menyatakan pendapat, pikiran, perasaan, keinginan, dan keberanian berpartisipasi, (2) adanya usaha dan kreativitas, rasa lapang, dan bebas melakukan sesuatu.
2. Yang tampak pada dimensi guru antara lain (1) adanya usaha membina dan mendorong subjek didik dalam meningkatkan kegairahan dan partisipasi siswa aktif, (2) kemampuan menjalankan fungsi dan peranan guru sebagai inovator dan motivator, (3) pemberian kesempatan kepada para siswa yang pada hakikatnya memiliki perbedaan individual, (4) kemampuan menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar serta pendekatan multimedia.
3. Yang tampak pada dimensi program, antara lain (1) tujuan instruksional dan konsep serta kemampuan subjek didik, (2) program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep maupun aktivitas subjek didik, (3) program yang tidak kaku dalam penentuan metode dan media yang mudah dipahami.
4. Yang tampak pada dimensi situasi belajar-mengajar, antara lain (1) situasi belajar-mengajar yang menimbulkan interaksi sosial dan komunikasi guru-murid menjadi hangat dan menyenangkan, (2) adanya kegairahan dan kegembiraan belajar dari subjek didik.
-Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM menurut Sudrajat (2009) sebagai
berikut:
a). Memahami
sifat yang dimiliki anak
b). Mengenal
anak secara perorangan
c).Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d). Mengembangkan keterampilan berpikir
kritis, kreatif,danketerampilan memecahkan masalah
e). Mengembangkan ruang kelas sebagai
lingkungan belajar yang menarik
f). Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
g).Memberikan umpan balik yang baik
untuk meningkatkan kegiatan belajar
-Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta
didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik
&guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya
bagi peserta didik.
-Kelebihan model PAKEM
a. Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan
kecakapan hidup
b. Dalam pakem siswa belajar bekerja
sama
c. Pakem mendorong siswa menghasilkan
karya kreatif
d. Pakem mendorong siswa untuk terus
maju mencapai sukses
e. Pakem menghargai potensi semua siswa
f. Program untuk meningkatkat pakem
disekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya
-Kekurangan/kelemahan model PAKEM
a. Perbedaan individual siswa belum
diperhatikan termasuk laki-laki /
perempuan, pintar/kurang pintar, social,
ekonomi tinggi/rendah
b. Pembelajaran belum membelajarkan
kecakapan hidup
c. Pengelompokan siswa masih dari segi
pengaturan tempat
duduk,kegiatan yang dilakukan siswa
sering kali belum mencerminkan
belajar kooperatif yang benar
d. Guru belum memperoleh kesempatan
menyaksikan pembelajaran
pakem yang baik
e. Pajangan sering menampilkan hasil
kerja siswa yang cenderung
seragam
f. Pembelajaran masih sering berupa
pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang sebagian besar pertanyaanya bersifat
tertutup
-Metode yang digunakan
dalam Model Pembelajaran PAKEM
-Metode diskusi
-Metode tanya jawab
-Metode kerja kelompok
-Metode karyawisata
-Metode Sosiodrama