Nama : Ira Hayani
NIM : 150341601970
Offr : B
Senin ini tanggal 13 Februari 2017, saya dan teman-teman mempelajari tentang teori kognitif yang materinya dipresentasikan oleh kelompok 1 yaitu teh Ulfa, Ida, dan Ilus. Berikut hasil diskusi belajar pada hari ini.
Istilah kognitif berasal dari kata "cognition" yang artinya adalah pengartian.
Terdapat tiga jenis pengetahuan:
Pengetahuan deklaratif: pengetahuan dalam bentuk informasi verbal seperti fakta-fakta; pengetahuan akan sesuatu hal
Pengetahuan prosedural: ada proses, apa yang harus kita lakukan setelah dapat pengetahuan, jenis pengetahuan yang dapat didemonstrasikan saat menyelesaikan suatu masalah atau melakukan suatu tugas, atau dengan kata lain "mengetahui bagaimana..."
Pengetahuan kondisionla: kita harus mengetahui kapan menggunakan pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural
Teori Kognitif menurut beberapa tokoh :)
(1) Gestalt : insight (pengalaman tilikan, kemampuan kita untuk bisa mengetahui unsur pokok dari apa yang dipelajari), meaning learning (belajar bermakna, tidak sekedar menghafal), purposive behavior (mengetahui tujuan dari apa yang kita pelajari), life space (prinsip ruang hidup, kemampuan kita untuk mengaitkan dengan lingkungan tempat hidup kita), transfer (menggeneralisasikan terhadap masalah yang nanti kita temui, dan mengaplikasikan pengetahuan ke kehidupan nyata)
(2)Ausubel : advance organizer, ada kemajuan perkembangan mental, ada kebermaknaan bahan ajar yang diterima oleh siswa, penemuan bermakna, belajar dengan ceramah, menyampaikan kerangka materi seperti memberi hand out belajar, materi disampaikan secara bertahap, pemantapan materi dengan memberikan contoh yang relevan.
(3) Jean Piaget : perkembangan intelektual/ mental, adanya perubahan mental bukan nilai saja, ada tahapan anak dalam memahami dunianya, tahap sensory motor (kegiatan motorik 0-2 thn), tahap pre operational (3-7 mulai mengerti ada simbol dan lambang), tahap concrete operational (ada aturan yang jelas dan logis, anak tidak bisa dibohongi, karena mulai bisa tahu lingkungannya), tahap formal operational (pemberian informasi disesuaikan dengan perkembangan mentalnya)
(4) Jerome Bruner: perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yaitu : (1) enaktif ada respon atau aksi yang setelah diberi stimulus oleh guru (2) ikonik mulai diberikan gambaran, anak memahami dunianya melalui gambar atau visualisasi verbal, seperti menggambar pohon (3) simbolik, anak memahami dunia melalui simbol bahasa. Free discovery learning, dia belajar dari temuannya. Ada yang belajar harus ada pertanyaan dulu baru mengembangkan pengetahuan
Prinsip teori kognitif: pembelajar aktif (peserta didik juga harus lebih aktif), ada pemahaman dari yang diketahui, memahami dari rekaman (apa yang mereka lihat, dengar, mereka mahaminya dari situ), perubahan mental (dapat akhlak yang baik)
Kelebihan teori belajar kognitif :
lebih mementingkan proses perkembangan mental, jadi tidak seperti teori behavior, peserta didik diberi keluasan atau metode belajar sendiri, jadi terserah cara anak belajar kayak gimana terserah (ditempat yang tenang, diskusi dengan teman, mendengarkan musik), membntu memahami bahan belajar dengan lebih mudah (jadi belajar itu sperti maen, siswa jadi senang, sehingga siswa lebih paham, dan daya ingat siswa jadi lebih kuat, guru juga lebih mengenali siswa secara pribadi jadi lebih tau cara belajar anak.
Kekurangan teori belajar kognitif:
menganggap bahwa kemampuan setiap peserta didik itu sama, anak tidak mengerti materi sepenuhnya (anak disuruh cari sumber sendiri, jadi materi itu tidak melekat di otak), kurang bisa diterapkan jenjang pendidikan, seperti di smk karena jika hanya memahami teori saja kurang, karena dalam smk kebnyakan praktek.
gaya kognitif: setiap individu punya gaya belajar yang berbeda
Dimensi gaya kognitif: belajar sambil liat tv, field dependent (fd) : org belajar itu dipengaruhi lingkungannya, jadi nunggu ada perintah untuk belajar dulu baru belajar, field independent (fi): orang memiliki tingkat belajar yang tinggi, (sa): ada orang yang belajar harus berulang-ulang, ada juga yang baru baca saja sudah bisa
Ruang Lingkup Psikologi Kognitif:
sensasi - jadi sensasi itu di interpretasikan itu persepsi
atensi - mengabaikan informasi lain, misal nonton bola jadi tidak peduli keadaan sekitar
bahasa - suatu bentuk komunikasi
pemecahan - pemecahan maslah suatu pemikiran , jalan keluar, jadi membuat cara
kreativitas - melukis
Aplikasi dalam pembelajaran: memusatkan pada proses bukan hasilnya, anak jadi lebih kreatif dan punya inisiatif sendiri, memaklumi adanya perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, mengutamakan siswa saling berinteraksi.
Misal: peserta didik merasa pelajaran terlalu cepat berakhir, berarti itu pembelajarannya berhasil
Robert gagne: melibatkan siswa lebih berperan aktif dalam kegiatan belajar
Diskusi:
-jika dikuliahan mementingkan ip, maka bagaimana dampak kejiwaan mahasiswanya? teori kognitif cocok sama mahasiswa, jadi hasil jadikan sebagai dampak, kalau mahasiswa paham dan mengerti pasti nilainya juga bagus.
-namun kenyataannya pada masyarakat yang dilihat dan ditanya adalah ipnya saja, kalo memang tujuannya bukan ip, kenapa kalau pas ujian kok lari-lari mengambil tempat duduk? iya itu adalah tingkah laku yang harus diubah, jadi agar tidak berebut bangku atau takut tidak dapat bangku belakang, sebaiknya mahasiswa dari rumah atau dari awal mata kuliah dimulai harus dipahami dengan baik, tidak sekedar mengerjakan tugas tanpa memahami makna dari diberikannya tugas tersebut.
guru harus menerapkan gaya belajar yang berbeda tiap karakteristik kelas, dan melakukan pendekatan
-apabila guru tidak merhatiin kognitif siswa, misal di sd kelas 2, guru mengajarkan materi sholat, tapi tidak menyuruh siswa untuk mempraktekannya, itu bagaimana menurut presentator? jadi tidak boleh hanya teori, harus ada praktek karena pada usia tersebut siswa masih belajar konkret, belum belajar abstrak.
-orang tua boleh menghukum anak untuk tujuan yang positif, misal nyubit anak kalau dia tidak mau belajar, agar dia belajar maka boleh memberi hukuman agar dia menyesali perbuatannya
-muncul teori belajar yang mengedepankan proses berpikir oleh Piaget yang meneliti anaknya sendiri, jadi dia melihat anaknya mulai bayi yang belajar melalui reseptor, misal bayi menggigit mainan apa saja, menangkap semut (sensosrik motorik), preoperational itu anak belajar tentang lmbang atau simbol, misal anak tk diajarkan kalau meminta barang itu tangannya harus ditengadahkan, operasional konkret, misal 2 itu dilambangkan dengan jumlah jari 2, mengenalkan dengan fakta apa itu gaya gravitasi, dia cuma mengetahui jika ada benda jatuh itu karena ada gaya gravitasi, pada tahan ini ada predict observ dan explain: misal seorang ayah punya benda, terus si anak ditanyai benda ini kalau dilempar jatuh nggak, kemudian si anak memprediksi kalau benda itu pasti jatuh terus menjelaskan karena ada gaya gravitasi, tahap operational formal itu untuk anak yang usianya lebih dari 15 tahun, sudah bisa bersifat abstrak, misal punya data tinggi cambah pada hari 1,2,3 dst, terus dapat memprediksikan untuk hari kesepuluh hasilnya sekian, jadi prediksi yang bersifat abstrak, seperti belajar aljabar juga abstrak, merumuskan hipotesis.
-dalam proses perkembangan, normalnya sama, namun bukan berarti kemampuan peserta didik sma, tapi ada variasi perkembangan, jadi seorang guru harus berusaha menyamakan kemampuan, dengan membentuk kelompok-kelompok untuk mengetahui peserta didik mana yang terlihat kurang memahami.
-siswa harus ditumbuhkan semangat belajarnya untuk mencapai kesiapan, jadi dengan diberi pretest, untuk mengetahui prior knowledge siswa
-dosen/guru harus memberi penilaian yang berimbang, dengan ip itu dilihat dari kemampuan belajar sepenuhnya, jadi ada nilai dari aspek kognitif afektif dan psikomotor, begitu melihat ip maka ip itu harus mencerminkan 3 aspek tadi, jika bagus maka dia mempunyai kapabilitas belajar lebih tinggi
ip harus mencerminkan kemampuan sepenuhnya :)
-meaning learning: proses belajar itu yang penting memberikan makna kepada pebelajar, apapun ranah yg ditempuh, belajar bukan memori, belajar itu memaknai
Keberhasilan belajar bukan bahwa guru sudah menyampaikan materi sepenuhnya kepada siswa, tidak peduli siswa sudah paham atau belum, melainkan keberhasilan belajar apabila siswa memaknai betul materi yang diajakan sehingga memperoleh hasil yang sesuai, serta kenyamanan mereka saat dikelas yang tidak menginginkan pelajaran itu habis waktunya.
Nama : Ira Hayani
NIM : 150341601970
Offr : B
Senin ini tanggal 13 Februari 2017, saya dan teman-teman mempelajari tentang teori kognitif yang materinya dipresentasikan oleh kelompok 1 yaitu teh Ulfa, Ida, dan Ilus. Berikut hasil diskusi belajar pada hari ini.
Istilah kognitif berasal dari kata "cognition" yang artinya adalah pengartian.
Terdapat tiga jenis pengetahuan:
Pengetahuan deklaratif:
pengetahuan dalam bentuk informasi verbal seperti fakta-fakta; pengetahuan akan sesuatu hal
Pengetahuan prosedural: ada proses, apa yang harus kita lakukan setelah dapat pengetahuan,
jenis pengetahuan yang dapat didemonstrasikan saat menyelesaikan suatu masalah atau melakukan suatu tugas, atau dengan kata lain "mengetahui bagaimana..."
Pengetahuan kondisionla: kita harus mengetahui kapan menggunakan pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural
Teori Kognitif menurut beberapa tokoh :)
(1) Gestalt : insight (pengalaman tilikan, kemampuan kita untuk bisa mengetahui unsur pokok dari apa yang dipelajari), meaning learning (belajar bermakna, tidak sekedar menghafal), purposive behavior (mengetahui tujuan dari apa yang kita pelajari), life space (prinsip ruang hidup, kemampuan kita untuk mengaitkan dengan lingkungan tempat hidup kita), transfer (menggeneralisasikan terhadap masalah yang nanti kita temui, dan mengaplikasikan pengetahuan ke kehidupan nyata)
(2)Ausubel : advance organizer, ada kemajuan perkembangan mental, ada kebermaknaan bahan ajar yang diterima oleh siswa, penemuan bermakna, belajar dengan ceramah, menyampaikan kerangka materi seperti memberi hand out belajar, materi disampaikan secara bertahap, pemantapan materi dengan memberikan contoh yang relevan.
(3) Jean Piaget : perkembangan intelektual/ mental, adanya perubahan mental bukan nilai saja, ada tahapan anak dalam memahami dunianya, tahap sensory motor (kegiatan motorik 0-2 thn), tahap pre operational (3-7 mulai mengerti ada simbol dan lambang), tahap concrete operational (ada aturan yang jelas dan logis, anak tidak bisa dibohongi, karena mulai bisa tahu lingkungannya), tahap formal operational (pemberian informasi disesuaikan dengan perkembangan mentalnya)
(4) Jerome Bruner: perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yaitu : (1) enaktif ada respon atau aksi yang setelah diberi stimulus oleh guru (2) ikonik mulai diberikan gambaran, anak memahami dunianya melalui gambar atau visualisasi verbal, seperti menggambar pohon (3) simbolik, anak memahami dunia melalui simbol bahasa. Free discovery learning, dia belajar dari temuannya. Ada yang belajar harus ada pertanyaan dulu baru mengembangkan pengetahuan
Prinsip teori kognitif: pembelajar aktif (peserta didik juga harus lebih aktif), ada pemahaman dari yang diketahui, memahami dari rekaman (apa yang mereka lihat, dengar, mereka mahaminya dari situ), perubahan mental (dapat akhlak yang baik)
Kelebihan teori belajar kognitif :
lebih mementingkan proses perkembangan mental, jadi tidak seperti teori behavior, peserta didik diberi keluasan atau metode belajar sendiri, jadi terserah cara anak belajar kayak gimana terserah (ditempat yang tenang, diskusi dengan teman, mendengarkan musik), membntu memahami bahan belajar dengan lebih mudah (jadi belajar itu sperti maen, siswa jadi senang, sehingga siswa lebih paham, dan daya ingat siswa jadi lebih kuat, guru juga lebih mengenali siswa secara pribadi jadi lebih tau cara belajar anak.
Kekurangan teori belajar kognitif:
menganggap bahwa kemampuan setiap peserta didik itu sama, anak tidak mengerti materi sepenuhnya (anak disuruh cari sumber sendiri, jadi materi itu tidak melekat di otak), kurang bisa diterapkan jenjang pendidikan, seperti di smk karena jika hanya memahami teori saja kurang, karena dalam smk kebnyakan praktek.
gaya kognitif: setiap individu punya gaya belajar yang berbeda
Dimensi gaya kognitif: belajar sambil liat tv, field dependent (fd) : org belajar itu dipengaruhi lingkungannya, jadi nunggu ada perintah untuk belajar dulu baru belajar, field independent (fi): orang memiliki tingkat belajar yang tinggi, (sa): ada orang yang belajar harus berulang-ulang, ada juga yang baru baca saja sudah bisa
Ruang Lingkup Psikologi Kognitif:
sensasi - jadi sensasi itu di interpretasikan itu persepsi
atensi - mengabaikan informasi lain, misal nonton bola jadi tidak peduli keadaan sekitar
bahasa - suatu bentuk komunikasi
pemecahan - pemecahan maslah suatu pemikiran , jalan keluar, jadi membuat cara
kreativitas - melukis
Aplikasi dalam pembelajaran: memusatkan pada proses bukan hasilnya, anak jadi lebih kreatif dan punya inisiatif sendiri, memaklumi adanya perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, mengutamakan siswa saling berinteraksi.
Misal: peserta didik merasa pelajaran terlalu cepat berakhir, berarti itu pembelajarannya berhasil
Robert gagne: melibatkan siswa lebih berperan aktif dalam kegiatan belajar
Diskusi:
-jika dikuliahan mementingkan ip, maka bagaimana dampak kejiwaan mahasiswanya? teori kognitif cocok sama mahasiswa, jadi hasil jadikan sebagai dampak, kalau mahasiswa paham dan mengerti pasti nilainya juga bagus.
-namun kenyataannya pada masyarakat yang dilihat dan ditanya adalah ipnya saja, kalo memang tujuannya bukan ip, kenapa kalau pas ujian kok lari-lari mengambil tempat duduk? iya itu adalah tingkah laku yang harus diubah, jadi agar tidak berebut bangku atau takut tidak dapat bangku belakang, sebaiknya mahasiswa dari rumah atau dari awal mata kuliah dimulai harus dipahami dengan baik, tidak sekedar mengerjakan tugas tanpa memahami makna dari diberikannya tugas tersebut.
guru harus menerapkan gaya belajar yang berbeda tiap karakteristik kelas, dan melakukan pendekatan
-apabila guru tidak merhatiin kognitif siswa, misal di sd kelas 2, guru mengajarkan materi sholat, tapi tidak menyuruh siswa untuk mempraktekannya, itu bagaimana menurut presentator? jadi tidak boleh hanya teori, harus ada praktek karena pada usia tersebut siswa masih belajar konkret, belum belajar abstrak.
-orang tua boleh menghukum anak untuk tujuan yang positif, misal nyubit anak kalau dia tidak mau belajar, agar dia belajar maka boleh memberi hukuman agar dia menyesali perbuatannya
-muncul teori belajar yang mengedepankan proses berpikir oleh Piaget yang meneliti anaknya sendiri, jadi dia melihat anaknya mulai bayi yang belajar melalui reseptor, misal bayi menggigit mainan apa saja, menangkap semut (
sensosrik motorik),
preoperational itu anak belajar tentang lmbang atau simbol, misal anak tk diajarkan kalau meminta barang itu tangannya harus ditengadahkan,
operasional konkret, misal 2 itu dilambangkan dengan jumlah jari 2, mengenalkan dengan fakta apa itu gaya gravitasi, dia cuma mengetahui jika ada benda jatuh itu karena ada gaya gravitasi, pada tahan ini ada predict observ dan explain: misal seorang ayah punya benda, terus si anak ditanyai benda ini kalau dilempar jatuh nggak, kemudian si anak memprediksi kalau benda itu pasti jatuh terus menjelaskan karena ada gaya gravitasi, tahap
operational formal itu untuk anak yang usianya lebih dari 15 tahun, sudah bisa bersifat abstrak, misal punya data tinggi cambah pada hari 1,2,3 dst, terus dapat memprediksikan untuk hari kesepuluh hasilnya sekian, jadi prediksi yang bersifat abstrak, seperti belajar aljabar juga abstrak, merumuskan hipotesis.
-dalam proses perkembangan, normalnya sama, namun bukan berarti kemampuan peserta didik sma, tapi ada variasi perkembangan, jadi seorang guru harus berusaha menyamakan kemampuan, dengan membentuk kelompok-kelompok untuk mengetahui peserta didik mana yang terlihat kurang memahami.
-siswa harus ditumbuhkan semangat belajarnya untuk mencapai kesiapan, jadi dengan diberi pretest, untuk mengetahui prior knowledge siswa
-dosen/guru harus memberi penilaian yang berimbang, dengan ip itu dilihat dari kemampuan belajar sepenuhnya, jadi ada nilai dari aspek kognitif afektif dan psikomotor, begitu melihat ip maka ip itu harus mencerminkan 3 aspek tadi, jika bagus maka dia mempunyai kapabilitas belajar lebih tinggi
ip harus mencerminkan kemampuan sepenuhnya :)
-meaning learning: proses belajar itu yang penting memberikan makna kepada pebelajar, apapun ranah yg ditempuh, belajar bukan memori, belajar itu memaknai
Keberhasilan belajar bukan bahwa guru sudah menyampaikan materi sepenuhnya kepada siswa, tidak peduli siswa sudah paham atau belum, melainkan keberhasilan belajar apabila siswa memaknai betul materi yang diajakan sehingga memperoleh hasil yang sesuai, serta kenyamanan mereka saat dikelas yang tidak menginginkan pelajaran itu habis waktunya.