Sabtu, 01 April 2017

PEMBELAJARAN PAKEM


-PAKEM merupakan akronim dari Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Siswa belajar artinya melakukan kegiatan untuk mengembangkan perilaku (penalaran, keterampilan, dan sikap), mengorganisasikan pengalaman, dan menemukan teknik-teknik pemecahan masalah. Semua itu harus dialami sendiri, dengan kata lain harus aktif, dinamis, kreatif, sehingga yang dipelajari menyatu dengan dirinya dan dimilikinya sebagai bekal hidup.
-Pembelajaran aktif berarti pembelajaran perlu mengaktifkan semua siswa dan guru, baik secara fisik (termasuk segenap indera), mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuan.
-Pembelajaran yang kreatif mempunyai makna tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan acuan kurikulum, karena kurikulum sekedar dokumen dan rencana, maka perlu dikritisi, perlu dikembanhkan secara kreatif. Dengan demikian ada kreativitas pengembangan kompetensi dasar dan juga ada kreativitas dalam pelaksanaannya di kelas termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan tipe gaya belajar siswa.
-Pembelajaran dikatakan efektif jika mencapai sasaran atau mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Disamping itu banyak pengalaman dan hal yang “didapat” siswa, bahkan guru pun pada setiap kegiatan pembelajaran mendapatkan “pengalaman baru” sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya.. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran, pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi atau refleksi yang dilakukan oleh guru dan siswa yang didukung oleh data catatan guru. Hal ini sejalan dengan kebijakan tentang penilaian berbasis kelas atau penilaian otentik yang lebih menekankan pada penilaian proses selain penilaian hasil belajar.
-Pembelajaran yang menyenangkan harus dimaknai secara luas, bukan hanya berarti siswa belajar selalu diselingi banyak lelucon, banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati oleh siswa, Siswa merasa nyaman, aman, dan mengasyikkan. Mengasyikkan mengandung unsur inner motivation yaitu dorongan untuk selalu ingin tahu dan berusaha mencari tahu. Selain itu pembelajaran perlu memberikan tantangan kepada siswa untuk berpikir, mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal. Dengan demikian diharapkan kela siswa menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri, dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.
Ada empat katagori yang perlu diketahui oleh seorang guru yang baik terkait dengan motivasi “mengapa siswa belajar”, yaitu (1) motivasi intrinsik (siswa belajar karena tertarik dengan tugas-tugas yang diberikan), (2) motivasi instrumental (siswa belajar karena akan menerima konsekuensi: reward atau punishment), (3) motivasi sosial (siswa belajar karena ide dan gagasannya ingin dihargai), dan (4) motivasi prestasi (siswa belajar karena ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dia mampu melakukan tugas yang diberikan oleh gurunya).
-Prinsip-prinsip belajar dengan pendekatan pakem, siswa aktif menurut Hermawan (2001:4) tampak dalam 4 dimensi, yakni :
1. Yang tampak pada dimensi subjek didik antara lain (1) adanya keberanian menyatakan pendapat, pikiran, perasaan, keinginan, dan keberanian berpartisipasi, (2) adanya usaha dan kreativitas, rasa lapang, dan bebas melakukan sesuatu.
2. Yang tampak pada dimensi guru antara lain (1) adanya usaha membina dan mendorong subjek didik dalam meningkatkan kegairahan dan partisipasi siswa aktif, (2) kemampuan menjalankan fungsi dan peranan guru sebagai inovator dan motivator, (3) pemberian kesempatan kepada para siswa yang pada hakikatnya memiliki perbedaan individual, (4) kemampuan menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar serta pendekatan multimedia.
3. Yang tampak pada dimensi program, antara lain (1) tujuan instruksional dan konsep serta kemampuan subjek didik, (2) program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep maupun aktivitas subjek didik, (3) program yang tidak kaku dalam penentuan metode dan media yang mudah dipahami.
4. Yang tampak pada dimensi situasi belajar-mengajar, antara lain (1) situasi belajar-mengajar yang menimbulkan interaksi sosial dan komunikasi guru-murid menjadi hangat dan menyenangkan, (2) adanya kegairahan dan kegembiraan belajar dari subjek didik.

-Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM menurut Sudrajat (2009) sebagai berikut:
a). Memahami sifat yang dimiliki anak
b). Mengenal anak secara perorangan
c).Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d). Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif,danketerampilan memecahkan masalah
e). Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f). Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g).Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

-Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik &guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik.

-Kelebihan model PAKEM
a. Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup
b. Dalam pakem siswa belajar bekerja sama
c. Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
d. Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
e. Pakem menghargai potensi semua siswa
f. Program untuk meningkatkat pakem disekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya
-Kekurangan/kelemahan model PAKEM
a. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki /
perempuan, pintar/kurang pintar, social, ekonomi tinggi/rendah
b. Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup
c. Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat
duduk,kegiatan yang dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan
belajar kooperatif yang benar
d. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran
pakem yang baik
e. Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung
seragam
f. Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang sebagian besar pertanyaanya bersifat tertutup
-Metode yang digunakan dalam Model Pembelajaran PAKEM
-Metode diskusi
-Metode tanya jawab
-Metode kerja kelompok
-Metode karyawisata
-Metode Sosiodrama




0 komentar:

Posting Komentar

 
- Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template