Selasa, 11 April 2017

SIKLUS BELAJAR

Model siklus belajar (learning cycle) ini cukup sederhana, maka layak sebagai alternatif pertama dalam upaya awal menerapkan model pembelajaran yang berorientasi pada pandangan konstruktivisme di sekolah dasar. Pada awalnya nama masing-masing fase secara berurutan adalah: fase eksplorasi (exploration), fase invention, dan fase discovery. Pada perkembangannya para pendukung model Siklus Belajar menamai fase-fase pembelajaran masing-masing: fase I disebut fase eksplorasi (exploration), fase II disebut fase pengenalan konsep (concept introduction), sedangkan fase III disebut fase aplikasi konsep (concept application). Sedangkan Glasson & Lalik (1993: 191-192) berdasarkan kecenderungan terhadap konstruktivisme sosial serta hasil penelitian yang mereka lakukan, menamai fase I sebagai fase eksplorasi, fase II sebagai fase klarifikasi, dan fase III merupakan fase elaborasi.

Siklus belajar ini kemudian berkembang berdasarkan kebutuhan lapangan menjadi lima fase dan dikenal dengan the 5 E Learning Cycle Model (Bybee, et al.,1989). Model siklus belajar ini terdiri dari lima tahap kegiatan yaitu Engagement (pendahuluan),Exploration (eksplorasi), Explanation (eksplanasi), Elaboration (elaborasi), dan Evaluation(evaluasi). 

Karakteristik siklus belajar:
-fase eksplorasi: pada fase ini guru membagikan materi dan benda konkrit agar siswa dapat mencari dan mengumpulkan fakta
-fase pengenalan konsep: guru menjelaskan konsep yang berkaitan dengan fenomena atau fakte yang telah dicari, lalu mendiskusikan bersama 
-fase penerapan konsep: fase ini menyediakan kesempatan bagi para siswa untuk menggunakan konsep yang telah dijelaskan 

Tipe-tipe model siklus belajar menurut Lawson:
-Deskriptif
-Empiris-induksi
-Hipotesis deduktif

Kelebihan siklus belajar ini yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara aktif dan adanya kebermaknaan dalam belajar karena terdapat fase penerapan sehingga akan melekat di otak.

Kekurangan siklus belajar ini yaitu memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran, karena pemahaman konsep setiap siswa berbeda-beda sehingga guru harus benar-benar memahami konsep materi yang diberikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
- Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template